Senin, 29 November 2010

Tulalit……Tulalit………. Aduuuh…. Gimana siiih ??

Jadi begini bu, ….” Kata ibu Nita staff kantor Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Depok kepada kami pengurus Pos Lansia Dahlia Senja Limo yang menghadapnya, sehubungan dengan permintaan kami untuk mendapatkan sumbangan seperangkat alat rebana dari kantor Dispora.
“ Ibu harus membentuk“Sanggar”untuk bisa memperoleh bantuan alat rebana tersebut“ Lanjut bu Nita.
“ Ya bu Nita, itu tidak masalah, kami pengurus “Dahlia Senja”memang sudah membicarakan masalah pembentukan sanggar ini diantara kami , dan kami merasa punya potensi . Selama ini kami sedikit banyak sudah melakukan kegiatan-kegiatan seni dan budaya seperti menyanyi (vocal group), peduli batik juga kesenian rebana. Disamping itu kami juga sudah mendata beberapa orang dilingkungan kami yang mempunyai keahlian olah vocal dan tari yang insya Allah bersedia kami libatkan sebagai pelatih.”Jawab kami penuh semangat ber angan-angan alat Rebana segera ditangan….. he he he ….
“ Oh, ya baguslah kalau begitu. Ibu segera saja mengajukan permohonan pembentukan sanggar, dengan mengisi formulir. Ibu coba ke bu Yeni, beliau yang mengurusinya”
Kami keluar kamar bu Nita, menuju ruangan dengan beberapa meja dan menghadap bu yeni seperti yang diarahkan ibu Nita tadi.
“ Ini bu formulir pendaftarannya, ” Kata bu Yeni setelah tahu maksud kami menghadap.
“ Ibu bawa saja pulang kerumah, ibu pelajari lalu diisi dan dilengkapi persyaratannya, untuk dikembalikan kesini lagi ya bu…”
“ Ya bu terimakasih, nanti segera saya selesaikan” Kataku sambil beranjak pergi bersama beberapa teman “Dahlia Senja “ yang aku ajak kesini.
Belum sampai dipintu keluar, aku berpikiran barangkali dalam mengisi nanti aku perlu konsultasi, maka aku balik kembali dan bertanya kepada bu Yeni :’ Bu Yeni, kami minta no tilpun nya bu, agar kami bisa konsultasi bila ada kesulitan mengisinya nanti”

“ Lah, bu ….itu di formulir kan sudah tertera no tilpun sini , ….”


(Yaaa…. Dasar lansia! Kenapa aku begitu bodoh ya?? ) Betul !! Di formulir sudah ada kop nya Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata seni dan Budaya, lengkap dengan alamat dan nomor tilpunnya !!!



“ Maaf bu Yeni, maaf….. iya … trimakasih lho bu Yeni….” Wah aku jadi malu sendiri………
Agar keinginan ibu-ibu Dahlia Senja untuk mendapat bantuan alat musik Rebana segera terrealisir, maka keesokan harinya dirumah segera aku lengkapi persyaratan-persyaratan yang diperlukan, seperti pasfoto 4x6, Fotocopy KTP dll.
Giliran melengkapi isian di formulir, ada baberapa isian yang aku agak bingung . Daripada nanti salah, maka aku sebaiknya konsultasi saja sama bu Yeni, toh aku ada nomor tilpunya.
Maka aku segera menghubungi kantor Dispora…….
“ Hallo………Assalamualaikum….. “Sapaku mengawali.
“ Ini kantor Dispora pak……?, Bisa berbicara dengan Ibu Yeni???”
“ Ini toko komputer bu…. “ Jawab diseberang dan tiba-tiba tilpun ditutup.
(Waduuh…..dasar lansia….. aku salah pencet kali ya !)
Maka aku ulangi tilpun lagi ……
“ Ini kantor Dispora pak?? “
“ Ini toko komputer bu! “ Terdengar jawaban agak kesal di seberang sana dan tilpun lagi-lagi ditutup.
(Yang bener nih....…. ! Walau aku lansia, masak sih sampai dua kali salah pencet).
Aku tidak menyerah, akan aku coba sekali lagi! Dan aku akan membuat orang yang diseberang sana tidak mengabaikan aku begitu saja. Aku tidak main-main. Ya, aku tidak main-main !!
“ Paaak, saya tidak main-main pak,…..tolong jangan ditutup dulu pak tilpunnya..” Sergahku begitu bapak yang diseberang mengangkat tilpunnya.
“ Saya tidak main-main pak, karena nomor tilpun ini saya baca dari kop surat resmi Pemerintah Kota Depok. Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni dan Budaya. ”, lanjutku, pura-pura bernada tegas
“Ooooo… maaf ya bu, tadi soalnya saya baru ngerjain sesuatu yang nggak bisa ditinggalin begitu saja bu Tapi sekarang sudah kok, sudah selesai.”
(Waah…. Ternyata bapak ini ramah juga tho……he he he)
“ Begini bu, dulu emang kantor Dispora itu disini, tetapi terus pindah keseberang jalan situ bu…..Itu tadi nomor tilpun sini bu “
“ Ooo…… begitu, ….??? “ Jawabku agak sedikit heran… atau bingung mengetahui keadan yang sebenarnya.
“ Wah, padahal saya butuh tilpun ke kantor Dispora pak. Gimana ya pak? “
(Lho ? aku kok malah curhat ya???)
“ Eh pak, bapak punya nomor tilpun kantor Dispora?? “ tanyaku menjajagi.
“ Coba deh bu saya carinya. Kayaknya sih dulu ada. Tunggu sebentar ya bu…..”
(Wah baik benar orang ini)
Selang berapa lama,…..
“ Bu, ini bu ketemu….”
Dan dia mengeja deretan nomer, aku dengan teliti mencatatnya.
“Wah, terimakasih ya pak, sudah dibantu” Ucapku girang
“Sama-sama bu, semoga sukses..”
He he he ……. Tentu maksud bapak itu bukan aku sukses mendapatkan rebana, kan dia tidak tahu urusanku. Paling agar aku sukses menghubungi kantor Dispora, itu saja.
Segera aku pencet nomer yang dikasih bapak tadi.


Jawaban yang aku terima…. : “ Tulaliiiiitt…Tulaliiiiitt….Maaf, nomer yang anda hubungi, belum terpasang….”
Aku coba sekali lagi, jawabannya idem ditto alias sama bae.
Aduuuhh,….. siapa sih ini yang salah ????
Terus aku harus bagaimanaaaa ?????

Apa aku hubungi bapak itu lagi ya??
Sudahlah,…… keseringan tilpun dia, nanti malah dia jatuh cinta padaku, he he he.
Ah, sebodo amat ah. Biarlah aku isi saja formulir itu sebisaku, besok biar dibawa temanku ke kantor Dispora. Kalau ada yang salah ya nanti dibawa pulang, dibetulkan, terus diantar kesana lagi. Begitu sajalah…..
Habis bagaimana lagi ? Kalau teknik komunikasi dan informasinya mampet...he he he

Keterangan gambar/foto :
Sanggar "Dahlia Senja" mulai merintis memberi latihan seni tari kepada anak-anak yang akan dikembangkan juga kepada kaum remaja untuk melestarikan seni dan budaya Indonesia.
Jangan sampai kekayaan budaya kita justru negara lain yang mempelajari, mengembangkan dan mencintai...... Apakah kita tidak malu ????
( foto diambil saat latihan tanggal 14 Oktober 2010 )

2 komentar:

  1. PENGALAMAN YANG MENARIK DAN BENAR-BENAR MENGUJI KECERDASAN KETANGGUHAN KITA HE HE HE ... GOOD LUCK BU, DAN SALAM KENAL JUGA DARI JOGJA!

    BalasHapus
  2. Untuk Pelangi anak, terimakasih atas komentarnya.
    Memang kita harus sabar ya menghadapi kesulitan, dan kadang cuma sepele.... tapi bikin kheki ... he he he ...
    Mudah-mudahan saja jadi kritik membangun.."Kop Resmi pemerintahan",data-datanya yang akurat dong......

    BalasHapus