Senin, 13 Juni 2011

Gang Hijau Taman Dahlia Senja


Walau belum memuaskan, akhirnya Gang Hijau Taman Dahlia Senja kami nyatakan “selesai”.Dan diadakan syukuran sekaligus pelatihan pembuatan kompos hari Sabtu tanggal 21/05/2011

Mengapa kata selesai kami beri tanda petik??. Karena walaupun kami nyatakan selesai,sebenarnya Gang Hijau Taman Dahlia Senja ini masih jauh dari selesai. Proses penghijauan dan penataan taman pasti membutuhkan waktu yang lama, karena pada waktu pembuatannya kita menggunakan tanaman-tanaman yang masih kecil-kecil. Pertama menyangkut biaya, karena membeli tanaman yang kecil tentu harganya murah, dan mengumpulkan tanaman yang kecil-kecil dari warga, tentulah lebih mudah mendapatkannya. Yang kedua karena ini menyangkut fasilitas untuk umum, kami ingin menunjukkan suatu proses, bahwa dari pohon-pohon yang sekarang ini masih relatif kecil, lama kelamaan akan tumbuh membesar, semakin rimbun dan Gang Hijau Taman Dahlia Senja ini baru nanti dikemudian hari akan kelihatan asri dan teduh.
Tentu saja jangan dibandingkan dengan gang-gang lain yang lebih indah.Pembandingnya adalah bahwa sebelumnya gang ini kering, kumuh dan dipinggirnya ada lahan untuk pembuangan sampah, yang sekarang menjadi taman.





Sebelum Peresmian “Gang Hijau Taman Dahlia Senja”, didahului dengan senam bersama





Menyanyikan lagu kebangsaan kader yaitu Mars “Kader Limo”dilanjutkan dengan lagu lingkungan  lagu “ BH…. YeSS”( Bersih Hijau … YeSSehaat…) Dan Bp Camat Limo Drs Dudi Mi’raz MSi memberi ucapan selamat kepada Ibu Hj Fatimah selaku Wakil Ketua Pos Lansia Dahlia Senja Limo, yang juga sebagai Ketua Pelaksana Pembuatan Gang Hijau.





Bp Camat bersama para kader Pos Lansia Dahlia Senja 



Ibu-ibu lansia main rebana                                      Penghargaan kepada lansia tua aktif berpartisipasi


Serah terima Keranjang Takakura ( alat pembuat kompos) dari Bp Drs Ridwan, Kepala Dinas Kebersihan dan pertamanan kepada perwakilan peserta pelatihan.


Gambar paling kiri adalah,Bp Kepala Bidang pelayanan Kebersihan DKP( Bp Rahmat Hidayat), dan Bp Lurah Limo, Bp Rahman DKP, berdiri no 4 dan 5 dari sebelah kiri.

Kami sepakat, baik kader, anggota Pos Lansia Dahlia Senja juga warga disepanjang Gang Hijau tersebut, akan “mulai belajar” membuat kompos skala rumah tangga. Yang pertama hasil kompos ini tentulah bisa kami pakai untuk memupuk tanaman di Gang dan Taman Dahlia Senja. Yang kedua dengan membuat kompos ini, kami ingin ikut berpartisipasi terhadap lingkungan. Mencoba mewujudkan “Zero Waste” .( tidak ada sampah/limbah dari rumah tangga).
Yang organik akan kami buat kompos, dan yang an organik akan kami setorkan ke bank sampah untuk di daur ulang.( bank sampah ini sedang dalam proses pendiriannya).Tentu saja program ini tidak serta merta berhasil, dibutuhkan waktu karena ini menyangkut perubahan perilaku dan cara pandang terhadap sampah. Yang penting adalah niat kita bersama untuk bekerja keras dan tidak kenal menyerah. Semoga cita-cita ini tercapai….

Berita di koran Monitor Depok edisi 23 Mei 2011


blog ratna habsari 13 juni 2011

Rabu, 08 Juni 2011

Kunjungan mahasiswa S3 IPB (Institut Pertanian Bogor)

Sambutan Prof.Dr.Drh.Clara MK, MSc selaku dosen pembimbing mahasiswa S3, Pasca Sarjana Jurusan Gizi IPB( Departemen Gizi Masyarakat/ Gizi Manusia) pada tanggal 07 Mei 2011 di Pos lansia Dahlia Senja.Kel Limo, Depok


Prof Dr.Drh.Clara MK,M.Sc  mengantar  mahasiswanya (S3) ke Posbindu lansia Dahlia Senja untuk lebih mendekatkan para mahasiswa kepada masyarakat, melihat  kondisi dan problem2 riil masalah kesehatan dan gizi di masyarakat.
Hal ini sesuai dengan bidang cakupan studi mereka, seperti : Gizi dan Kesehatan ; Gizi dan Kecerdasan; Gizi dan Kebugaran; Gizi dan produktivitas kerja; Pengaruh Gizi dalam  kehidupan; Gizi olah raga; dll



Dalam kesempatan tersebut salah seorang dari mahasiswa yaitu Bp Dedi memberi penyuluhan tentang Gizi dan penyakit Diabetes.Ini tentu sangat membantu para lansia untuk memahami masalah gizi, dan berbagai penyakit khususnya Diabetes yang sering muncul di usia lanjut.Ini juga sesuai dengan bidang-bidang penelitian studi mereka seperti : Kaitan gizi dengan diet untuk berbagai penyakit degeneratif ; Pendidikan gizi untuk masyarakat; Metabolisme gizi dll


 

Dengan kunjungan-kunjungan seperti ini diharapkan Perguruan Tinggi (para mahasiswanya) tidak lagi menjadi menara gading , berdiri megah dimasyarakat namun tidak mampu melayani dan memecahkan persoalan-persoalan yang brkembang di masyarakat. Kita wajib bersyukur sekarang ini sudah banyak perguruan-perguruan tinggi yang sudah mulai menjalin kerjasama baik dengan pihak pemerintah maupun swasta dalam rangka mengimplementasikan keilmuan mereka. Demikian juga harapan kami untuk para mahasiswa S3 IPB yang berkunjung ini semoga bisa membantu dalam program-program penanganan masalah Lansia ini khususnya dalam bidang kesehatan/gizi agar para lansia yang  meningkat pesat dalam hal jumlah, tidak menjadi beban negara/masyarakat tapi malah mampu menyumbang tenaga dan pikiran.Seperti motto " Tua Sehat, Gembira dan Berguna"





Diakhir kunjungan Prof Clara sempat berfoto didepan Taman Dahlia Senja.
Paling kanan Bp Rahman selaku ketua kelas S3 Jurusan Gizi IPB, dan nomer tiga dari kiri Ibu Nurilah SPd, istri Lurah Limo.


blog ratna habsari 08 juni 2011

" Kartini-Kartini"





  

 

Foto-foto : Ibu-ibu dari Pos Lansia Dahlia Senja merayakan " Peringatan Kartini" bulan April 2011 dengan menyelesaikan pembuatan Gang Hijau dan Taman Dahlia Senja sebagai upaya berpartisipasi terhadap pemeliharaan lingkungan .Untuk masa depan Indonesia yang hijau dan sehat.
Kerusakan lingkungan yang parah, sampah dan polusi udara menjadi momok masa depan kita.
Ayo kita tanggulangi bersama-sama !!




Memperingati Hari Kartini bisa dengan cara yang bermacam-macam ada yang menyelenggarakan lomba masak, lomba menyanggul rambut, di sekolah, juga di tempat kerja ada yang kemudian memakai kain kebaya, tidak memakai rok seperti hari-hari biasa.Semua sah-sah saja.
Kartini memang seorang perempuan biasa ( Meskipun dia anak bupati Jepara). Dia memasak, menyanggul rambutnya, juga berdandan rapi memakai pakaian adat Jawa pada waktu itu yaitu berkain dan kebaya. Tetapi Kartini istimewa, karena mekipun masih sangat muda belia  dia telah mempunyai pemikiran-pemikiran yang jauh melampaui teman-teman perempuan seumurannya. Cita-citanya adalah agar kaum perempuan mempunyai hak yang sama dengan kaum laki-laki dalam kesempatan memperoleh pendidikan. Kartini tahu bahwa pendidikanlah kunci untuk " kemajuan" dan kaum perempuan mestinya bisa ikut ambil bagian. Interaksinya dengan orang-orang Eropa yang merupakan tamu-tamu dari bapaknya semakin memperluas cakrawala pikirannya yang memang sudah pada dasarnya cerdas. Kartini memang istimewa. Karena semua pemikiran-pemikirannya, juga semua perasaannya baik tentang kehidupan pribadi maupun kehidupan bangsanya sebagai negara terjajah  mampu dia tuangkan kedalam tulisan, hal yang sulit ditemui pada perempuan pada jamannya.Kemampuannya berkorespondensi dengan Ny Abendannon temannya yang warga Belanda, memungkinkan  tulisan-tulisan tersebut menyebar ke benua Eropa. Bahkan sikap melunak dari negara-negara Eropa terhadap negara negara jajahannya diperkirakan salah satunya adalah pengaruh surat-surat Kartini.Kartini memang istimewa. Pemikiran-pemikirannya tidak hanya sekedar wacana, namun direalisasikan dengan mendirikan sekolah-sekolah. Kartini menolak beasiswa sekolah keluar negeri yang diterimanya, memilih mengurusi murid-muridnya. Waktu yang ada ingin dia gunakan untuk mendidik murid sebanyak-banyaknya.
Kemajuan bangsa Indonesia saat ini tentulah salah satunya adalah jasa Kartini. Saat ini perempuan telah berpartisipasi hampir disegala bidang.
"Pemikiran-pemikiran" Kartini yang " jauh kedepan" semoga juga menginspirasi kita kaum perempuan untuk ikut berfikir ke "depan", masa depan bangsa dan negara kita.




Koran "Monitor Depok" Edisi 16 April 2011



blog ratna habsari 08 juni 2011