Rabu, 08 Juni 2011

" Kartini-Kartini"





  

 

Foto-foto : Ibu-ibu dari Pos Lansia Dahlia Senja merayakan " Peringatan Kartini" bulan April 2011 dengan menyelesaikan pembuatan Gang Hijau dan Taman Dahlia Senja sebagai upaya berpartisipasi terhadap pemeliharaan lingkungan .Untuk masa depan Indonesia yang hijau dan sehat.
Kerusakan lingkungan yang parah, sampah dan polusi udara menjadi momok masa depan kita.
Ayo kita tanggulangi bersama-sama !!




Memperingati Hari Kartini bisa dengan cara yang bermacam-macam ada yang menyelenggarakan lomba masak, lomba menyanggul rambut, di sekolah, juga di tempat kerja ada yang kemudian memakai kain kebaya, tidak memakai rok seperti hari-hari biasa.Semua sah-sah saja.
Kartini memang seorang perempuan biasa ( Meskipun dia anak bupati Jepara). Dia memasak, menyanggul rambutnya, juga berdandan rapi memakai pakaian adat Jawa pada waktu itu yaitu berkain dan kebaya. Tetapi Kartini istimewa, karena mekipun masih sangat muda belia  dia telah mempunyai pemikiran-pemikiran yang jauh melampaui teman-teman perempuan seumurannya. Cita-citanya adalah agar kaum perempuan mempunyai hak yang sama dengan kaum laki-laki dalam kesempatan memperoleh pendidikan. Kartini tahu bahwa pendidikanlah kunci untuk " kemajuan" dan kaum perempuan mestinya bisa ikut ambil bagian. Interaksinya dengan orang-orang Eropa yang merupakan tamu-tamu dari bapaknya semakin memperluas cakrawala pikirannya yang memang sudah pada dasarnya cerdas. Kartini memang istimewa. Karena semua pemikiran-pemikirannya, juga semua perasaannya baik tentang kehidupan pribadi maupun kehidupan bangsanya sebagai negara terjajah  mampu dia tuangkan kedalam tulisan, hal yang sulit ditemui pada perempuan pada jamannya.Kemampuannya berkorespondensi dengan Ny Abendannon temannya yang warga Belanda, memungkinkan  tulisan-tulisan tersebut menyebar ke benua Eropa. Bahkan sikap melunak dari negara-negara Eropa terhadap negara negara jajahannya diperkirakan salah satunya adalah pengaruh surat-surat Kartini.Kartini memang istimewa. Pemikiran-pemikirannya tidak hanya sekedar wacana, namun direalisasikan dengan mendirikan sekolah-sekolah. Kartini menolak beasiswa sekolah keluar negeri yang diterimanya, memilih mengurusi murid-muridnya. Waktu yang ada ingin dia gunakan untuk mendidik murid sebanyak-banyaknya.
Kemajuan bangsa Indonesia saat ini tentulah salah satunya adalah jasa Kartini. Saat ini perempuan telah berpartisipasi hampir disegala bidang.
"Pemikiran-pemikiran" Kartini yang " jauh kedepan" semoga juga menginspirasi kita kaum perempuan untuk ikut berfikir ke "depan", masa depan bangsa dan negara kita.




Koran "Monitor Depok" Edisi 16 April 2011



blog ratna habsari 08 juni 2011






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar