Selasa, 07 Desember 2010

Gawat nih,...Tapi ada kok.solusinya.... !!

Gara-gara plastik (salah satunya) , hidup menjadi tidak nyaman....
Gimana mau nyaman ? Setiap musim hujan, banjir tentulah menjadi berita biasa.

Dimana-mana banjir...
Kenapa?? Karena sungai-sungainya banyak yang tersumbat plastik sehingga alirannya menjadi tersendat-sendat lalu meluap ke mana-mana.

Dimana-mana longsor... Bagaimana tidak ?
Karena didalam tanah banyak gumpalan plastik, sehingga tidak ada lagi yang menahan tanah (tanah tidak solid)
Bukankah pohon-pohonnya pun sudah banyak ditebangi?

Benar-benar plastik menjadi ancaman berat bagi kehidupan kita diabad ini...

Bayangkan......plastik didalam tanah baru bisa terurai setelah ratusan tahun, bahkan bisa mencapai seribu tahun. Padahal setiap hari limbah plastik menggunung jumlahnya karena plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Setiap belanja, setiap membawa sesuatu, kebanyakan kita memakai plastik karena memang lebih praktis.

Bayangkan .....Lebih dari satu juta burung dan 100.000 binatang laut dan penyu mati setiap tahunnya karena memakan/termakan sampah plastik yang dilaut.

Bayangkan.... ada 46.000 potong sampah plastik disetiap mil persegi permukaan laut.

Hiiii........

Sesudah banyak disosialisasikan tentang bahaya limbah plastik ini dan dampaknya bagi lingkungan, mulai ada kesadaran baru untuk mulai hemat dengan pemakaian plastik juga mulai ada kelompok-kelompok yang sadar lingkungan dengan mulai membuat bermacam produk dari limbah plastik ini, seperti tas, map, dll, termasuk kelompok kami kelompok Pos Lansia Dahlia Senja Limo Depok, juga sudah sering mensosialisasikan masalah penghematan pemakaian plastik ini bahkan juga mencoba membuat berbagai macam tas dari limbah plastik ini.


Ibu-ibu Pos Lansia Dahlia Senja belajar membuat tas dari limbah plastik

Pertanyaanya adalah seberapa efektifkah, kegiatan-kegiatan penghematan seperti itu dan penggunaan kembali ( Reuse) plastik ini bahkan juga recycle untuk menanggulangi volume limbah plastik yang semakin hari dengan kecepatan yang luar biasa bertambah banyak saja.?

Ternyata, menurut survey baru 1% nya saja dari limbah tas plastik ini yang di recycle, padahal setiap tahun diproduksi/terjual sekitar 500 juta tas plastik. Haaaa???
Bisa dibayangkan bukan, bagaimana sisanya itu??
Yang dibuat kerajinanpun kan hanya memperpanjang waktu pemakaiannya saja bukan? Paling memperpanjang cuma 2 atau 3 tahun, sesudahnya ya bagaimana?
Disamping itu kelompok pembuat kerajinan dari limbah inipun berkembang sangat lambat. Kenapa?
Karena produksinya yang terbuat dari limbah ini tentulah kalah bersaing dengan produk-produk plastik dari China yang membanjiri pasar kita.Kebanyakan orang ya memilih membeli tas-tas plastik dari cina sudah lebih bagus harganya murah lagi !
Yang bersedia membeli tas-tas kerajinan hasil limbah plastik sangat terbatas. Hanya orang-orang yang sadar lingkungan saja, dan itu tidak banyak.


Sejujurnya agak susah mengajak masyarakat menghindari pemakaian plastik. Karena memang kantong plastik sangat ideal untuk membawa belanjaan, maupun mewadahi makanan, jajanan dsb karena sifatnya yang lentur. Pedagang dipasar, tukang jajanan dipinggir jalan tetap memilih kantong plastik ini sebagai wadahnya. Kitapun agak sulit untuk mengajak masyarakat langsung bisa membiasakan kemana-mana membawa wadah sendiri.Kebiasaan ini perlu waktu untuk disosialisasikan.

Jadi memang benar, kita berpacu dengan waktu. Kecepatan penumpukan limbah plastik tidak bisa kita imbangi dengan upaya seperti penghematan(reduce), reuse, maupun recycle, kerena terbukti saat ini saja kita baru mampu merecycle 1% saja dari limbah plastik yang ada.

Kita perlu ada solusi yang lain.

Dan ternyata sekarang sudah ada tambahan solusinya !!

Solusi ini berdasarkan bahwa :

Pertama tas/kantong plastik memang sangat ideal untuk membawa berbagai belanjaan, jajanan karena sifatnya yang elastis.
Yang kedua, tas/kantong plastik menjadi masalah sebenarnya hanya karena masa terurainya saja yang sangat lama ( seribu tahun).



(Acara sosialisasi tas ramah lingkungan, Oxium)


Nah sekarang ada terobosan baru, yaitu telah diproduksi tas/kantong plastik yang ramah lingkungan.
Mengapa disebut ramah lingkungan? karena kantong plastik ini bisa terurai dalam waktu yang singkat, yaitu 2 tahun saja ( bandingkan dengan yang 1000 tahun).
Mengapa bisa? Karena pada waktu pembuatan plastik ini ditambahkan zat aditif yang namanya oxium yang bersifat mempercepat degradasi plastik ini sehingga hanya perlu sekitar 2 tahun untuk terurai.
Nah ini suatu tambahan solusi bukan ?


Bersama bapak Sugianto Tandio, Presiden Direktur PT Tirta Marta (producer Oxium)

Oleh karenanya, kampanye untuk penghematan tas plastik (diet kantung plastik/reduce) dan kegiatan reuse, pembuatan kerajinan dari limbah plastik serta recycle tetap harus diteruskan.Tetapi kampanye untuk menggunakan tas plastik yang ramah lingkungan ini juga sangat penting untuk digalakkan, karena yang terakhir ini sepertinya solusi yang juga perlu dicoba dilaksanakan.

Sebenarnya sih, kalau di supermarket-supermarket malah sudah menggunakan plastik ramah lingkungan ini, seperti Carrefour, Superindo, Indomaret, Alfamaret, Century, cuma masalahnya bagaimana pasar-pasar tradisionil, tukang-tukang jajanan juga mulai mau menggunakan tas kresek ramah lingkungan ini. Ini memang perlu kita kampanyekan, dan sosialisasikan lebih intensif. Peran pemerintah sendiri juga sangat diharapkan untuk pembatasan penggunaan kantong-kantong plastik di swalayan seperti di negara-negara yang sudah maju.

Jadi bagaimana ??

Disamping kita harus hemat tas/kantong plastik(Reduce) tetap meReuse dan meRecycle, yuk kita juga beralih menggunakan tas /kantong kresek plastik yang ramah lingkungan .
Dan itu adalah Tas/Kantong Plastik Oxium !!!

Foto diatas adalah tas oxium yang agak bagus (agak mahal). Adapun yang banyak diproduksi adalah tas oxium yang model tas kresek, yang sudah di gunakan di carrefour dan swalayan yang lain.
Tas/kantong plastik Oxium ini sudah mendapat sertifikat : InSWA ( Green Label Indonesia) :


http://indonesiaproud.wordpress.com/2010/09/02/plastik-oxium-plastik-ramah-lingkungan-dari-tirta-marta/




7 komentar:

  1. Setiap belanja ke supermarket selalu minta kardus.. tapi, tetap saja di laci dapur itu kantong plastik banyak terus..

    Harus coba 'resep'-nya Mba Lita nih, kantong plastik dibuat jadi benang rajut, trus dibuat tas belanja atau sandal rumah.. ;-)

    Untuk Oxium, semoga tambah sukses di masa depan dalam usahanya menyebarluaskan tas plastik ramah lingkungan.. :-)

    BalasHapus
  2. Betul, memang semua usaha harus dijalankan.
    Tetap harus diet kantung plastik (mengurangi pemakaian kantung plastik)
    Tetap harus me reuse dan recycle kantong plastik
    Tapi juga mulai menggunakan kantung plastik yang ramah lingkungan.

    BalasHapus
  3. Terus terang, saya belum 100% yakin bahwa tas plastik yang diklaim bisa terurai jauh lebih cepat tersebut, benar-benar seperti yang diiklankan, dan tidak ada dampak lain terhadap kelestarian lingkungan. Karena, saya sendiri belum bisa membuktikannya.

    Bagi saya, mengurangi konsumsi dan menggunakan tas selain tas plastik, masih merupakan solusi paling jitu untuk mengurangi produksi sampah plastik kita.

    Menurut saya, selama ini kita kerap mengkonsumsi berlebihan, memakai dan memakan apa yang seharusnya tidak kita perlukan, tapi hanya sekedar menuruti keinginan hati dan lidah kita saja. Nah, keingingan yang tidak perlu tersebut yang mendorong meningkatnya konsumsi kita, yang berdampak pada meningkatnya sampah yang kita hasilkan. Belum lagi, kalau kelebihan kalori kita juga akan menyemaikan berbagai penyakit yang akan terasa cengkramannya ketika kita memasuki usia senja kelak.

    Jadi sekali lagi, mengurangi konsumsi tetap menjadi pilihan yang bisa kita andalkan.

    BalasHapus
  4. Saya setuju mbak Yullinda( pelangi anak), kita ini memang bangsa yang boros yaa?? Boros air, boros listrik, boros pemakaian kertas, plastik ..dll.
    Dan saya setuju ayo,kita mulai belajar bersikap hemat disegala bidang.Trimakasih komentarnya.

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum

    Oxium masuk dalam jenis OXO plastic additive. Konsep penguraianya memakai unsur kimia spt : cobalt/magnesium/cadmium dll.

    Oxo hanya merubah bentuk plastik dari kantong kresek menjadi serpihan kecil2, ini berbahaya apabila terhirup manusia.

    Andai plastik ini di dalam tanah, apakah bisa terurai ? Tentu saja tidak...

    Sedikit pengetahuan saya, apabila ibu punya penjelasan yang lebih detail. Saya dengan senang hati menerimanya.

    Wassalamualaikum

    BalasHapus
  6. @ Mas/Pak Sulistriarto>Terimakasih ya komentarnya...baguslah kalau ada pendapat2 lain, sehingga kita bersama-sama bisa lebih mengetahui lebih dalam dan lengkap masalah perplastikan ini, sehingga solusi yg diambil bisa tepat.
    Terus terang, saya sendiri tidak secara langsung berada dilaboratorium,untuk mengetahui proses penghancuran tas plastik tersebut.
    Pertama : Saya hanya berdasar pernyataan produsen Oxium tsb, bahwa kantong plastiknya itu dalam tanah akan terurai /teroksidasi sekitar 2 tahun.
    Kalau disebutkan "terurai" itu berarti kembali ke unsur2 pembentuknya lagi.Padahal plastik itu unsur pembentuknya adalah organik yaitu minyak bumi/ dari jasad renik, tumbuh2an yg sudah mati dan mengendap.

    Yg kedua :Tentang oxium ini ada pengakuan/green label dari InSWA(Indonesia Solid Waste Association)dimana ketuanya Adalah Ibu Bebasari yg pakar persampahan itu. Kemudian juga ada dari UI dan BPPT.

    Nah berdasar itu, saya menganggap hal baru ini patutlah dicoba, dengan tidak mengurangi, bahkan meningkatkan kegiatan kita memerangi sampah plastik seperti biasa yaitu 3R itu.

    Tapi tentu saja kita tidak menutup kemungkinan kalau ada penelitian2 lagi yg lebih akurat dari yg berkompeten sikap kita ya bisa lain.

    Hanya untuk keterangan saja, saya lulusan IKIP jurusan Kimia dan saya tidak dibayar oleh Oxium ( hehehe)Cuma karena cinta lingkungan maka segala hal yg bisa membantu memberi solusi masalah lingkungan menarik perhatian saya.

    BalasHapus
  7. Ada tambahan sedikit, tadi lupa (maklum lansia he he he ):
    Plastik itu sebenarnya kan organik (keterangan saya diatas) cuma karena rantai penyusunnya panjang sekali sehingga susah terurai (bisa sampai 1000 tahun, maka cenderung disebut an organik. Nah kalau oxium ini memang Plastic additive, artinya senyawa tambahan yg ditambahkan pada pembuatan plastik yg bisa membuat rantai penyusunnya menjadi pendek, sehingga mudah terurai dalam tanah (oksidasi).
    Kalau terurai itu berarti secara Kimiawi, menjadi unsur2 penyusunnya kembali.
    Kalau cuma dari besar menjadi kecil2 itu bararti cuma secara mekanis saja (seperti kita potong2 gitu).Dan adanya beberapa pakar( dalam bidangnya) yg mengakui tentang oxium ini memang membuat saya sedikit tambah percaya.Yg jelas kita berpacu dengan waktu.....

    BalasHapus