Selasa, 26 Oktober 2010

" KALI GEDE "......AMPUUN......DEH !!

Sekitar 20 tahun yang lalu, kali (sungai) Gede yang mengalir membelah desa Limo ( sekarang kelurahan Limo) kec Limo,Depok cukup lebar dan airnya jernih. Anak-anak suka main dipinggir kali tersebut untuk memancing ikan ataupun sekedar mencari layak ( sejenis kerang kecil). Namun seiring bergulirnya waktu, penduduk kelurahan Limo semakin banyak. Ini karena banyak orang yang kemudian suka memilih tinggal dipinggiran kota jakarta , seperti Limo ini dengan berbagai alasan masing-masing. Ada yang alasannya karena harga yang relatif murah, ada juga karena pertimbangan udara yang masih sejuk dan jauh dari kebisingan. Apapun alasannya, membuat kampung Limo semakin sesak dan kali Gede menjadi korbannya.

Penduduk yang rumahnya dipinggir kali tersebut tidak sungkan-sungkan menambah luas tanahnya dengan menutup sebagian kali itu. Bahkan tidak jarang penutupan kali itu terlalu banyak, sehingga hanya menyisakan aliran yang kecil.
Ditambah perilaku penghuni rumah yang jorok, memperlakukan kali tersebut bak tempat sampah, komplit sudah rasanya penderitaan si kali Gede. Alirannya tersendat-sendat, warnanya hitam, kotor, penuh sampah dan baunya ......Ampuuun deh !!

Pemerintah sering sangat terlambat bereaksi. Sesudah banyak warga yang memanfaatkan kali tersebut untuk kepentingan pribadi dan dampak yang ditimbulkan dari pengurukan-pengurukan kali ini sudah semakin parah, baru ada kesadaran untuk mengembalikan fungsi kali Gede ini seperti semula. Tentu saja sekarang menjadi tidak mudah mengingat para penghuni rumah diatas kali tersebut pada ogah digusur walau statusnya illegal. (Tapi anehnya ada juga dari mereka yang bahkan punya akte kepemilikan tanah.... kok bisa ya??)

Kerjabakti-kerjabakti biasa tidak mampu menata kali ini. Perlu ketegasan dan tindakan pemerintah untuk menangani persoalan kali Gede ini, karena kalau dibiarkan saja akan membuat lingkungan semakin kumuh dan banjir yang sebelumnya tidak pernah terjadi, bisa menjadi ancaman juga akhirnya.Warga harusnya juga sadar bahwa tindakan menutup kali ini sebenarnya sama saja dengan mengundang bencana.


Dibawah ini slebaran/brosur/Flyer "Ketupat" yang memuat foto kondisi kali Gede yang kumuh; selokan yang tadinya kali Gede tapi ditutup bangunan; tapi juga contoh rumah-rumah warga yang bersih dan hijau.

"Ketupat" adalah singkatan dari " Kegiatan dan Lingkungan Rw Empat"
Slebaran ini untuk sosialisasi masalah lingkungan sekitar kepada warga Rw 04.





3 komentar:

  1. Maaf Bu, itu apa ya? hehehe...

    BalasHapus
  2. Ha ha ha .... mbak Ajeng, ini sebetulnya belum selesai, cuma ga sengaja ter upload...ntar deh dilengkapi. "KETUPAT" adalah sigkatan dari "KEgiaTan dan lingkUngan rw emPAT.
    Ini nama brosur yg kami buat untuk sosialisasi masalah kebersihan lingkungan di RW saya RW04.

    BalasHapus
  3. Nah mbak Ajeng, sudah saya lengkapidengan pengantar cerita tentang kali Gede.
    Adapun gambar-gambar tersebut sebenarnya termuat dalam slebaran/brosur/flayer yang kami beri nama Ketupat.
    Maklum mbak ini blog nya Lansia.... ha ha ha ..

    BalasHapus