Dimana-mana banjir...
Kenapa?? Karena sungai-sungainya banyak yang tersumbat plastik sehingga alirannya menjadi tersendat-sendat lalu meluap ke mana-mana.
Dimana-mana longsor... Bagaimana tidak ?
Karena didalam tanah banyak gumpalan plastik, sehingga tidak ada lagi yang menahan tanah (tanah tidak solid)
Bukankah pohon-pohonnya pun sudah banyak ditebangi?
Benar-benar plastik menjadi ancaman berat bagi kehidupan kita diabad ini...
Bayangkan......plastik didalam tanah baru bisa terurai setelah ratusan tahun, bahkan bisa mencapai seribu tahun. Padahal setiap hari limbah plastik menggunung jumlahnya karena plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Setiap belanja, setiap membawa sesuatu, kebanyakan kita memakai plastik karena memang lebih praktis.
Bayangkan .....Lebih dari satu juta burung dan 100.000 binatang laut dan penyu mati setiap tahunnya karena memakan/termakan sampah plastik yang dilaut.
Bayangkan.... ada 46.000 potong sampah plastik disetiap mil persegi permukaan laut.
Hiiii........
Sesudah banyak disosialisasikan tentang bahaya limbah plastik ini dan dampaknya bagi lingkungan, mulai ada kesadaran baru untuk mulai hemat dengan pemakaian plastik juga mulai ada kelompok-kelompok yang sadar lingkungan dengan mulai membuat bermacam produk dari limbah plastik ini, seperti tas, map, dll, termasuk kelompok kami kelompok Pos Lansia Dahlia Senja Limo Depok, juga sudah sering mensosialisasikan masalah penghematan pemakaian plastik ini bahkan juga mencoba membuat berbagai macam tas dari limbah plastik ini.
Ibu-ibu Pos Lansia Dahlia Senja belajar membuat tas dari limbah plastik
Pertanyaanya adalah seberapa efektifkah, kegiatan-kegiatan penghematan seperti itu dan penggunaan kembali ( Reuse) plastik ini bahkan juga recycle untuk menanggulangi volume limbah plastik yang semakin hari dengan kecepatan yang luar biasa bertambah banyak saja.?
Ternyata, menurut survey baru 1% nya saja dari limbah tas plastik ini yang di recycle
, padahal setiap tahun diproduksi/terjual sekitar 500 juta tas plastik. Haaaa???
Bisa dibayangkan bukan, bagaimana sisanya itu??
Yang dibuat kerajinanpun kan hanya memperpanjang waktu pemakaiannya saja bukan? Paling memperpanjang cuma 2 atau 3 tahun, sesudahnya ya bagaimana?
Disamping itu kelompok pembuat kerajinan dari limbah inipun berkembang sangat lambat. Kenapa?
Karena produksinya yang terbuat dari limbah ini tentulah kalah bersaing dengan produk-produk plastik dari China yang membanjiri pasar kita.Kebanyakan orang ya memilih membeli tas-tas plastik dari cina sudah lebih bagus harganya murah lagi !
Yang bersedia membeli tas-tas kerajinan hasil limbah plastik sangat terbatas. Hanya orang-orang yang sadar lingkungan saja, dan itu tidak banyak.
Sejujurnya agak susah mengajak masyarakat menghindari pemakaian plastik. Karena memang kantong plastik sangat ideal untuk membawa belanjaan, maupun mewadahi makanan, jajanan dsb karena sifatnya yang lentur. Pedagang dipasar, tukang jajanan dipinggir jalan tetap memilih kantong plastik ini sebagai wadahnya. Kitapun agak sulit untuk mengajak masyarakat langsung bisa membiasakan kemana-mana membawa wadah sendiri.
Kebiasaan ini perlu waktu untuk disosialisasikan.
Jadi memang benar, kita berpacu dengan waktu. Kecepatan penumpukan limbah plastik tidak bisa kita imbangi dengan upaya seperti penghematan(reduce), reuse, maupun recycle, kerena terbukti saat ini saja kita baru mampu merecycle 1% saja dari limbah plastik yang ada.
Kita perlu ada solusi yang lain.
Dan ternyata sekarang sudah ada tambahan solusinya !!
Solusi ini berdasarkan bahwa :
Pertama tas/kantong plastik memang sangat ideal untuk membawa berbagai belanjaan, jajanan karena sifatnya yang elastis.
Yang kedua, tas/kantong plastik menjadi masalah sebenarnya hanya karena masa terurainya saja yang sangat lama ( seribu tahun).
Nah sekarang ada terobosan baru, yaitu telah diproduksi
tas/kantong plastik yang ramah lingkungan.
Mengapa disebut ramah lingkungan? karena kantong plastik ini bisa terurai dalam waktu yang singkat, yaitu 2 tahun saja ( bandingkan dengan yang 1000 tahun).
Mengapa bisa? Karena pada waktu pembuatan plastik ini ditambahkan zat aditif yang namanya oxium yang bersifat mempercepat degradasi plastik ini sehingga hanya perlu sekitar 2 tahun untuk terurai.
Nah ini suatu
tambahan solusi bukan ?
Bersama bapak Sugianto Tandio, Presiden Direktur PT Tirta Marta (producer Oxium)
Oleh karenanya, kampanye untuk penghematan tas plastik (diet kantung plastik/reduce) dan kegiatan reuse, pembuatan kerajinan dari limbah plastik serta recycle tetap harus diteruskan.Tetapi kampanye untuk menggunakan tas plastik yang ramah lingkungan ini juga sangat penting untuk digalakkan, karena yang terakhir ini sepertinya solusi yang juga perlu dicoba dilaksanakan.
Sebenarnya sih, kalau di supermarket-supermarket malah sudah menggunakan plastik ramah lingkungan ini, seperti Carrefour, Superindo, Indomaret, Alfamaret, Century, cuma masalahnya bagaimana pasar-pasar tradisionil, tukang-tukang jajanan juga mulai mau menggunakan tas kresek ramah lingkungan ini. Ini memang perlu kita kampanyekan, dan sosialisasikan lebih intensif. Peran pemerintah sendiri juga sangat diharapkan untuk
pembatasan penggunaan kantong-kantong plastik di swalayan seperti di negara-negara yang sudah maju.
J
adi bagaimana ??
Disamping kita harus hemat tas/kantong plastik(Reduce) tetap meReuse dan meRecycle, yuk kita juga beralih menggunakan tas /kantong kresek plastik yang ramah lingkungan .
Dan itu adalah Tas/Kantong Plastik Oxium !!!

Foto diatas adalah tas oxium yang agak bagus (agak mahal). Adapun yang banyak diproduksi adalah tas oxium yang model tas kresek, yang sudah di gunakan di carrefour dan swalayan yang lain.
Tas/kantong plastik Oxium ini sudah mendapat sertifikat : InSWA ( Green Label Indonesia) :
http://indonesiaproud.wordpress.com/2010/09/02/plastik-oxium-plastik-ramah-lingkungan-dari-tirta-marta/