Senin, 31 Januari 2011

Lansia versus Musibah

Hari Sabtu tanggal 29 Januari, adalah hari dimana ibu-ibu yang tergabung di pos lansia Dahlia Senja (Komunitas lanjut usia) kelurahan Limo akan melaksanakan kerjabakti bersama. Kerjabakti ini melanjutkan pembuatan gang percontohan "Gang Hijau" yang saat ini baru selesai sekitar 50 % nya. Memang pembuatan gang hijau ini relatif lambat mengingat bahwa ini adalah proyeknya para lansia, jadi ya "alon-alon waton kelakon", peribahasa Jawa yang maksudnya pelan-pelan asal jadi ..he he he . Yang penting menunjukkan pada warga masyarakat, walaupun sudah lansia kami masih peduli terhadap lingkungan.

(Gang Hijau yg mulai kelihatan rapi, walaupun baru 50% selesai)

Aku baru siap-siap mau menuju lokasi ketika HP ku berdering, ternyata dari Ibu Fatimah ,wakil ketua Pos Dahlia Senja.
" Bu, ibu sudah tahu belum ? Proyek kita di acak-acak orang . Semua pada berantakan bu..."
" Lho? Berantakan bagaimana??" Jawabku kaget
" Ini bu, tanaman pada dicabuti semua, pot-pot digulingin, banyak yang pecah bu..." Bu Fatimah memberi laporan dengan lebih lengkap.
Mendengar suaranya yang bergetar, aku bisa membayangkan situasinya dilapangan.
" Ya bu, saya segera kesana.Yang penting kondisi lapangan jangan di ubah-ubah biarkan seperti adanya untuk bukti lapangan, bu"

Wah siapa pengacau ini?? Kalau perlu akan aku laporkan ke Polisi. Bukankah Gang Hijau ini sarana atau milik umum?? Aku segera menuju ke lokasi

Di lokasi sudah banyak ibu-ibu Pos Lansia Dahlia Senja, karena hari itu rencananya memang kami akan melakukan kerja bakti. Pak Rt juga sudah disitu.
Ternyata pelakunya adalah salah seorang warga gang itu juga, yang memang sudah banyak diketahui kalau dia mengidap stress. Dia sering mengamuk tanpa tahu penyebabnya, lebih-lebih bila pulang dari bepergian dengan kondisi mabuk. Menurut beberapa warga gang tersebut, kejadiannya sekitar jam 01 malam ketika dia pulang melewati gang tersebut, mabuk membawa golok dan merusaki tanaman-tanaman sepanjang gang tersebut.
Ibu pelaku tersebut adalah anggota Pos Lansia Dahlia Senja

(Gang Hijau yg porak poranda)

Ibu pelaku tersebut tidak kelihatan hadir. Beliau merasa malu dan sangat sedih serta mohon maaf atas kelakuan anaknya tersebut, serta berjanji akan mengganti pot-pot yang telah dirusaknya. Selama ini kelakuan anaknya tersebut sudah menjadi beban mental yang berat yang beliau rasakan.

Kami ibu-ibu menjadi sedih semua. Bukan hanya karena kerusakan Gang Hijau, tetapi kami juga ikut merasakan kesedihan ibu pelaku tersebut. Yang jelas kami harus menata ulang kembali Gang Hijau kami, dan kami juga memutuskan peristiwa itu diselesaikan secara kekeluargaan saja.
(Ibu Fatimah dan bu ustadzah Menah memimpin doa bersama)

Untuk mencairkan kesedihan, bu Fatimah yang mempunyai watak lembut dan halus mengajak ibu-ibu untuk berdoa . Kebetulan Gang Hijau kami itu dekat kantor kelurahan, dan hari Sabtu kantor libur. Bu Fatimah mengajak ibu-ibu ke teras kantor kelurahan dan membuat lingkaran serta saling berpegangan tangan. Kami berdoa untuk keselamatan/kelangsungan gang hijau juga berdoa mohon kesembuhan pelaku tersebut yang juga merupakan keluarga besar Dahlia Senja.


Agar ibu-ibu kembali ceria, bu Fatimah menyuruh lingkaran tadi menjadi iring-iringan panjang saling memegang punggung temannya dan bernyanyi bersama-sama sambil menuju ke lokasi Gang Hijau : "Ular naga panjangnya bukan kepalang.... berjalan-jalan selalu kian kemari...... " He he he ..... Itulah cara ibu-ibu menghilangkan kesedihan dan stress. Akhirnya semua tertawa terbahak-bahak.
Bu Fatimah bener-bener ahli strategi, nyatanya ibu-ibu kembali semangat
Srategi ampuh lansia menghadapi musibah..... ha ha ha .

(Ibu Fatimah menyerahkan tanaman simbol penghijauan di gang hijau)

AYOOO KERJA BAKTI (kembali) !!!


blog ratna habsari 31 januari 2011


Jumat, 21 Januari 2011

Gara-Gara Nge- BLOG

Hobiku memuat semua kegiatan Pos Lansia "Dahlia Senja" di Blogku "bina masyarakat" ternyata banyak manfaatnya .
Hari Kamis tanggal 13 Januari 2011 sore aku kedatangan tamu yang ternyata wartawan dari Trans TV. Katanya, mereka ingin meliput kegiatan Pos Lansia Dahlia Senja untuk program pagi hari yang bernama "Makna Kehidupan"
" Kapan mbak meliputnya? " Tanyaku dan berharap ada waktu sekitar seminggu agar aku bisa menyiapkan acaranya dengan lebih baik.
" Mulai besuk pagi bu, dan kalau kegiatan Dahlia Senja banyak mungkin butuh waktu 3 hari lah untuk liputannya." Jawab mbak Dian dari Trans TV
"Waduh, berarti aku harus kerja kilat untuk koordinasi dengan pengurus dan anggota Dahlia Senja. Untung kami sudah lumayan solid, dan punya sistim koordinasi yang baik, sehingga besuk paginya ibu-ibu semua sudah berkumpul di markas Dahlia Senja, yang juga rumahku, memakai seragam kebanggaannya kaos pinki...pinki.....

( Foto lama, ketika kunjungan ke gedung DPRD kota Depok)

Oh ya tentang seragam ini ada ceritanya sendiri.
Waktu mau membuat seragam ini, kami berdebat sengit.Ada yang mengusulkan warnanya biru, ada yang usul warna abu-abu. Katanya biar warna kalem. Tapi kemudian terus ada yang usul, bagaimana kalau warna pink saja.? Waaah.... semua pada protes, masak sudah pada lansia warnanya pink??? Tapi bukankah justru sudah tua itu perlu seragam yang cerah, biar nggak kelihatan semakin tua?? Begitu alasan yang usul pink tadi. Sudah tua bajunya abu-abu .... Alamaaak...
Pemikiran itu akhirnya merasuk juga ke hati ibu-ibu. Ya sudahlah, asal nggak pink yang nge-Jreng!!
Nah jadilah seragam Dahlia Senja pinki-pinki.
Banyak lho yang memuji seragam kami itu. Kata nya, ibu-ibu jadi kelihatan suuuegeer.... ha ha ha.

Nah kembali pada acara shooting tadi.
Semua kegiatan Dahlia Senja di Shoot/direkam. Para kader yang menyanyi Mars Kader limo, yang merupakan lagu "Kebangsaan"Kader, acara senam bersama, yang dilanjutkan pemeriksaan kesehatan, kegiatan latihan rebana ibu-ibu , juga kegiatan yang lain.

Aku sendiri banyak sibuk kesana kemari maklum acaranya dadakan dan selaku ketua aku harus koordinasi dengan semua pihak. Sampai-sampai aku lupa untuk memotret acara shooting ini. Padahal biasanya aku tidak pernah lupa membawa kamera dan memotret dimanapun itu. Heraaan...heraaan...
Dalam kesibukanku kadang terdengar instruksi-instruksi dari wartawan Trans TV mengatur acara khususnya latihan rebana. Kayaknya ada penggantian personil ibu-ibu yang latihan.

Ternyata untuk acara liputan Dahlia Senja yang cuma segitu saja memerlukan waktu yang lama , karena sering ada adegan yang harus di ulang-ulang. Wah bagaimana kalau shooting sinetron yaaa?? pasti lebih lama lagi... (untung aku bukan artis sinetron.... he he he )

Akhirnya liputan berlangsung 3 hari.
Selesailah sudah, dan kami diberitahu kalau liputan itu akan ditayangkan Hari Senin Tgl 24 januari Jam 06 pagi di acara "Makna Kehidupan" TRANS TV

Tadi pagi, aku mendengar berita bahwa di Dahlia Senja terjadi gejala separatisme !! Wah gawat nih. Ada beberapa ibu-ibu/ nenek-nenek Dahlia Senja yang masih agak muda pada ngambek merasa mereka tidak diakui lagi di Dahlia Senja. Mereka mau memisahkan diri.
Lho?? Kok bisa begitu?? Pikirku.
Akupun melakukan investigasi. Ternyata mereka ngambek karena waktu shooting latihan rebana, mereka diganti oleh ibu-ibu anggota Dahlia Senja yang lebih tua, jadi sekarang mereka mau membentuk tim rebana sendiri diluar Dahlia Senja.
Ha...ha...ha...Dasar ibu-ibu !! Aku dianggap nggak adil, karena yang banyak di shooting yang nenek-nenek tua.
Akhirnya kujelaskan pada mereka, bahwa liputan ini adalah se-mata-mata keinginan dari Trans TV, dan tentunya disesuaikan dengan program mereka, katakanlah mereka ingin yang tampil adalah nenek-nenek yang benar-benar sudah tua yang main rebana dengan lucunya atau sudah nenek-nenek banget tapi masih semangat untuk senam. Kalau yang ditayangkan main rebana nenek tapi masih agak muda , ya kan jadi berita biasa dan nggak menarik.

Akhirnya kami bersatu kembali dibawah bendera, Dahlia Senja ... he he he .....

Nah inilah kesempatan satu-satunya membuat foto, saat wartawan Trans TV pamitan, dimana aku baru ingat bahwa aku tidak membuat satu fotopun, dalam acara liputan itu. (he he he .... Aku sering bergaya seperti wartawan, kemana-mana bawa tustel, tapi begitu ketemu wartawan sungguhan aku jadi grogi...ha..ha..ha..)